20 Mei 2008

Hati-hati Dengan Utang

Hati-hati dengan utang. Salah satu penyebab munculnya masalah keuangan adalah utang. Utang bersifat menggerus keuangan anda, alih-alih kekayaan anda bertambah malah keuangan anda akan berkurang.

Bagi anda yang ingin berutang, anda harus tau beberapa tips dasar dalam berutang. Berikut adalah tips sebelum mengambil utang

Tips No 1:
Pilih dengan siapa anda berutang karena orang/badan ini yang akan menentukan nasib anda kalo anda tidak bisa membayar. Pilih orang/badan yang paling fleksibel untuk di negosiasi ulang. Kalo diskalakan dari pihak yang paling kaku ke pihak yang flesibel dalam negosiasi sebagai berikut:

1. Rentenir, usahakan anda TIDAK berutang dengan pihak rentenir

2. Leasing

3. Bank, Bank lebih fleksibel dalam negosiasi pembayaran utang apabila di bandingkan dengan pihak Rentenir dan Leasing sehingga di anjurkan apabila anda ingin kredit barang (seperti motor), kreditlah dengan pihak bank (apalagi apabila Bank tersebut adalah Bank Syariah)

4. Pegadaian

5. Kantor atau koperasi kantor

6. Teman atau saudara

7. Orang tua atau mertua

8. Pasangan (paling fleksibel)

Tips no 2:

Ambil cicilan utang yang sesuai dengan penghasilan anda. Jangan sampai terjadi gara-gara membayar cicilan penghasilan anda tinggal bersisa sedikit sehingga anda tidak dapat menikmatinya. Usahakan TOTAL cicilan utang (inget..total cicilan utang, bukan cicilan per item) tidak lebih dari 30% penghasilan anda

Tips no 3:

Perhatikan prosedur pembayaran utang anda. Anda harus lebih detail dalam memperhatikan cara/prosedur pembayaran cicilan anda yang kemudian disesuaikan dengan situasi keuangan anda. Misal, apabila anda gajian tanggal 28 setiap bulan, sedangkan tanggal pembayaran cicilan anda tanggal 25 maka dapat dibayangkan uang anda mungkin sudah habis sebelum membayar utang anda. Jadi akan lebih baik apabila anda menego ulang (atau mengambil cicilan) yang jatuh temponya tanggal 1-3 setiap bulan. Ingat..keterlambatan pembayaran utang biasanya seringkali berakibat denda yang tidak perlu.

26 April 2008

Menghitung Dana Pensiun

Dana pensiun adalah dana yang ingin kita punya selama kita sudah memasukin masa pensiun atau masa-masa kita tidak lagi produktif. Pada masa itu, kita tinggal hanya menikmati hasil (kita memang masih bisa berkarya, tapi fokus utama nya adalah apabila kita memilih untuk tidak lagi mencari uang) dan tidak perlu lagi dipusingkan masalah dana. Tentu saja..dana yang harus disediakan bisa sangat besar, dan harus di mulai se dini mungkin

Link ini memberi perhitungan dasar seberapa besar uang yang kita sisihkan dari pendapatan kita tiap bulan agar kita dapat hidup dengan taraf hidup yang kita inginkan pada saat pensiun

Selamat menghitung....

17 April 2008

Tahapan Melakukan Investasi

Investasi adalah bagian dari perencanaan keuangan. Hal ini perlu ditekankan karena sebagian besar orang dalam hidupnya tidak menggunakan bagian dari penghasilannya untuk investasi, tapi hanya untuk hidup. Dalam keuangan, untuk mencapai kesejahteraan finansial, kita membutuhkan:

1. Investasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan

2. Asuransi sebagai pendukung dan pelindung agar tujuan tersebut dicapai.

Sama seperti seorang yang naik kendaraan bermototr untuk bepergian ke suatu tempat yang dituju, kendaraan adalaha sarana untuk mencapai tujuan kita. Agar aman, tentunya kita akan membawa segala perlegkapan untuk naik kendaraan bermotor seperti SIM, STNK, helm, pelindung tubuh dan sebagainya.

Bila tujuan perjalanan tersebut dapat diartikan sebagai keinginan dimasa depan, maka kita membutuhkan MOTOR sebagai sarana untuk mencapai dan perlengkapan kendaraan untuk mendukung dan menjamin keinginan itu bisa tercapai.

Sering kali kita salah mengartikan investasi sebagai TUJUAN dan bukan sebagai SARANA. Seperti pengalaman awal saya dalam berinvestasi, saya punya uang lebih yang nganggur, dan daripada uang nya tidak terpakai dan berkurang nilainya, saya beli saja produk investasi (saya beli reksadana). Setelah membeli reksadana, saya tidak tahu selanjutnya bagaimana. Tindakan itu tidak salah, tapi kita dapat lihat bahwa reksadana ini dijadikan sebagai tujuan (dari pada uang nganggur lebih baik saya beli reksadana). Alangkah lebih baik apabila dalam berinvestasi kita tentukan terlebih dahulu tujuan kita dalam berinvestasi (seperti untuk uang pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, membeli mobil, biaya nikah, biaya liburan ke tempat yang sangat kita idamkan, dan lain-lain) kemudian baru memilih produk investasi yang sesuai dengan tingkat resiko dan jangka waktu yang diinginkan agar tujuan tersebut tercapai.

Sebelum kita mengenal tahapan dalam melakukan investasi, terlebih dahulu saya mendefinisikan arti investasi. Arti Investasi menurut Bapak Eko Endarto (Salah satu perencana keuangan dari Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk dan Rekan, beliau telah mengeluarkan buku Koki Duit yang berisi detail dalam berinvestasi) adalah:

" Investasi adalah suatu tindakan untuk menambah nilai kekayaan yang kita miliki "

Tahapan Melakukan Investasi

Tahapan dalam melakukan investasi adalah:

1. Menentukan tujuan keuangan

2. Mengetahui profil risiko Anda

3. Mengenali produk investasi


Menentukan Tujuan Keuangan

Tujuan keuangan adalah : " Sasaran akhir yang ingin dicapai Investor dalam keuangan "

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan keuangan adalah tujuan keuangan harus SMART. S untuk Spesifik (jelas dan tidak kabur). M untuk measurable (dapat diukur / ada angkanya). A untuk Achevable (bisa dicapai). R untuk Realistis (sesuai kenyataan / kemampuan). T untuk Timeable (memiliki jangka waktu).

Contoh dalam menentuan tujuan keuangan:

"Saya memiliki investasi untuk pensiun dengan tabungan 500 ribu per bulan untuk mencapai 500 juta dengan deposito dalam jangka waktu 10 tahun."

Dari contoh di atas untuk kata kunci SPESIFIK dapat di lihat bahwa tujuan keuangannya adalah untuk pensiun.

Kata kunci MEASURABLE dalam tujuan keuangan diatas berupa tabungan 500 ribu / bulan. Saya menyisihkan uang sebesar 500 ribu per bulan (ada nilai nominalnya yang pasti harus dilakukan dalam tiap bulan, bukan sekedar seberapa sisa uang dalam 1 bulan).

Kata kunci ACHIEVABLE : sebesar 500 juta uang yang ingin dicapai, merupakan nominal yang dapat dicapai

Kata kunci REALISTIS : menggunakan deposito, dengan menggunakan deposito kita dapat mencapai 500 juta dengan uang setoran 500 ribu per bulan selama 10 tahun

Kata kunci TIMEABLE : dalam jangka waktu 10 tahun.


Mengetahui Profil Risiko

Profil risiko secara mudah diartikan sebagai :

" Gambaran sikap seorang investor terhadap risiko keuangan "

Ada tiga profil risiko investor yaitu :

1. Menghindar risiko, yaitu orang yang tidak mau ambil risiko atau mengambil risiko yang sangat minim.

2. Netral terhadap risiko, yaitu orang yang memiliki tingkat penerimaan tertentu pada risiko tersebut dengan cara adanya syarat-syarat yang memberi rasa aman.

3. Menyukai risiko, yaitu orang yang siap menanggung risiko dan lebih berorientasi pada hasil.

Mengenali Produk Keuangan

Memilih produk investasi yang sesuai sangat penting bagi seorang investor. Pemilihan yang salah akan mengakibatkan tidak tercapainya TUJUAN keuangan dan juga ketidaksesuaian dengan profil risiko investor.

Dalam memilih produk investasi selalu pertimbangkan 3 hal:

- Hasil

- Risiko

- Likuiditas

Contoh, apabila saya membutuhkan uang buat 4 bulan ke depan untuk membayar uang bisnis maka hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat likuiditas produk investasi yang akan kita ambil. Risiko dan hasil menjadi pertimbangan selanjutnya. Contoh lain apabila kita memiliki tujuan keuangan buat pensiun, maka pertimbangan utama dalam menentukan produk investasi adalah hasil, risiko dan likuiditas.

Untuk investasi berupa produk keuangan (seperti saham, reksadana, obligasi, deposito dan lain-lain), terdapat dua jenis investasi, yaitu :

1. Investasi Pendapatan Tetap (Fixed Income Investment)

Investasi jenis ini adalah investasi dimana uang yang anda investasikan tidak akan berkurang nilainya dan hasil investasi yang anda dapatkan bersifat tetap.

2. Investasi Pendapatan Bertumbuh (Growth Income Invesment)

Investasi jenis ini adalah investasi dimana hasil investasi yang Anda dapatkan adalah berupa selisih harga jual dan harga beli dan bagi hasil.

Dari kedua jenis investasi diatas, biasanya Growth Income Investment memberikan hasil investasi yang lebih besar daripada Fixed Income Investment. Tentu saja dengan risiko yang lebih besar.